“Kasus Terakhir di Lorong GBOWIN” – Sebuah Cerita Kriminal Noir Digital
“Kasus Terakhir di Lorong GBOWIN” – Sebuah Cerita Kriminal Noir Digital
Blog Article
Ditulis oleh: D. Rendra, Penulis Fiksi Jalanan
Jakarta, 23.59
Hujan belum reda. Kopi masih pahit. Dan saya masih miskin.
Saya detektif lepas. Bukan polisi.
Kerjaan saya menyelesaikan hal-hal yang tak bisa dibereskan hukum.
Dan malam ini, saya dapat kasus baru.
“Mas, cari tahu... siapa yang pertama kali sebar GBOWIN.”
Kata perempuan itu sambil meletakkan amplop tebal di meja kayu reyot.
Namanya Sari. Penjual pulsa siang hari, pemburu klik malam hari.
Dia bukan cari uang.
Dia cari arti.
Apa Itu GBOWIN?
Semua orang tahu. Tapi tak ada yang benar-benar paham.
-
Dianggap situs angka.
-
Disangka peluang rezeki.
-
Tapi sebenarnya… GBOWIN itu lorong.
Lorong digital tempat orang masuk
bukan untuk menang,
tapi untuk merasa punya kendali di tengah dunia yang kejam.
Petunjuk Pertama: Terminal dan WiFi Gratis
Saya mulai dari tempat paling jujur:
Terminal tua yang sinyalnya kuat tapi dompet pengunjungnya tipis.
Di sana saya temukan jejak login,
bekas jempol yang lelah,
dan komentar seperti doa:
“Tolonglah malam ini, biar bisa bayar kontrakan.”
Petunjuk Kedua: Warung Klik
Di gang sempit, saya temui warung kecil. Di dalamnya, lima pemuda dan satu HP.
“Bang, GBOWIN itu bukan situs biasa. Itu tempat orang merasa gak sepenuhnya kalah.”
Mereka bukan penjudi.
Mereka hanya terlalu sadar bahwa hidup ini keras — dan pilihan terlalu sedikit.
Akhir Kasus
Saya tak temukan siapa pencipta GBOWIN.
Tapi saya temukan sesuatu yang lebih penting:
GBOWIN bukan dibuat oleh satu orang. Tapi dibangun oleh rasa ingin hidup dari jutaan manusia.
Dan saat saya pulang malam itu,
saya juga login.
Bukan untuk menang.
Tapi karena saya pun… ingin percaya sebentar saja.
Epilog
Kota tak pernah tidur.
Tapi rakyatnya butuh mimpi —
meski cuma lewat klik yang tidak dijamin menang.
#GBOWIN #FiksiKriminalDigital #DetektifKelasBawah #KlikYangTidakBohong
Report this page